Friday, July 1, 2011

Belum Ada Teknologi untuk Antisipasi Asteroid




Dampak jatuhnya asteroid di bumi sungguh luar biasa. Sayangnya hingga kini belum ada teknologi yang bisa mencegah jatuhnya benda langit itu ke bumi.

"Sampai saat ini belum ada teknologi untuk mengantisipasi, usaha internasional baru pada pemantauan, khususnya asteroid-asteroid yang ukurannya besar," ungkap peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof Thomas Djamaluddin kepada okezone di Jakarta, Jumat (1/7/2011).

Pemantauan secara berkala dilakukan terhadap asteroid berukuran besar karena karena bisa mengakibatkan bencana global. Antisipasi berupa evakuasi total pun bisa dilakukan untuk asteroid jenis ini.

"Untuk yang ukuran besar (kilometer) peluang untuk melakukan antisipasi masih bisa dilakukan, tapi kalau ukuran puluhan meter, itu dari segi deteksinya sulit sekali, kemudian waktu antisipasi terlalu singkat," ujarnya.

Dia mencontohkan untuk asteroid ukuran 10 meter seperti yang beberapa waktu lalu melintas di Selatan Afrika, rentang waktu antara deteksi dengan saat tumbukan hanya pada orde hari. "Jadi tak mungkin manusia melakukan antisipasi," ungkapnya.

Pada 2008 lalu, kata Prof Thomas, juga ada satu asteroid berukuran 6 meter yang diperkirakan akan jatuh di wilayah pegunungan di Sudan. Meski sudah diketahui akan jatuh di mana, namun langkah antisipasinya cukup sulit.

"Waktu antara deteksi dan jatuh hanya 18 jam. Jadi kalaupun ada usaha untuk antisipasi tak mungkin," tandasnya.

Dampak jatuhnya asteroid ke laut atau permukiman penduduk sungguh luar biasa. Bila jatuh di laut maka berpotensi memicu tsunami dalam skala massif. Sementara bila jatuh di permukiman penduduk akan memusnahkah peradaban.