Tuesday, August 2, 2011

Pasien Diabetes Harus Banyak Minum Air Jika Ingin Puasa




Risiko dehidrasi rentan mengintai pasien diabetes yang sedang berpuasa. Bila ingin tetap puasa, pasien diabetes disarankan untuk banyak minum air yang diatur frekuensinya dari setelah buka puasa hingga menjelang sahur.

Tidak semua penderita diabetes diperbolehkan berpuasa karena bisa menyebabkan penurunan gula darah yang berakibat serius. Yang diperbolehkan puasa adalah yang memiliki risiko rendah, yaitu memiliki gula darah yang terkontrol, tidak mengonsumsi obat yang menyebabkan hipoglikemia (kadar gula rendah) dan tidak ada komplikasi.

Namun walaupun diperbolehkan berpuasa, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan pasien diabetes, yaitu masalah risiko dehidrasi dan hipoglikemia.

"Kadar gula yang tinggi di darah dan kencing akan membuat pasien diabetes rentan mengalami dehidrasi, apalagi saat puasa," ujar dr Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM,, Selasa (2/8/2011).

Jika kadar gula darah dalam tubuh seseorang tinggi, maka glukosa yang tidak bisa dimetabolisme akan ikut terbuang melalui urine. Hal ini menyebabkan urine menjadi lebih kental, sehingga membutuhkan air untuk mengencerkannya. Air yang digunakan ini diambil dari dalam tubuh, sehingga saat tubuh sedang berpuasa risikonya menjadi dehidrasi.

"Seluruh pasien diabetes yang ingin puasa harus disarankan untuk mencicil minum dari setelah dia buka puasa hingga menjelang sahur. Sedikit nggak apa-apa asal frekuensinya sering, tapi sebaiknya banyak minum," lanjut dokter yang punya hobi fotografi ini.

Selain memperbanyak minum saat buka puasa dan sahur, pasien diabetes yang ingin berpuasa juga harus selalu memperhatikan kadar gula darahnya, terutama pada hari atau minggu-minggu awal puasa.

"Di hari-hari atau minggu-minggu pertama puasa, pasien diabetes sangat rentan mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah), sehingga harus rutin memeriksa kadar gula darah. Paling tidak 3 kali sehari, jam 9 pagi, 12 siang dan jam 5 sore, terutama 3 hari pertama," lanjut ahli molekuler diabetes pertama di Indonesia ini.

dr Dante juga menuturkan bahwa pasien diabetes harus memperhatikan waktu minum obatnya. Obat yang dapat menyebabkan hipoglikemia harus diminum saat buka puasa, bukan pada saat sahur.

"Dosisnya juga sebaiknya diturunkan. Kalau pasien saya biasanya diturunkan setengah dari dosis yang biasa. Dokter juga harus memantau pasiennya yang menderita diabetes," tutur dr Dante.

Menjauhi Jerawat dengan Cara Mudah




idak ada yang mengetahui secara persis apa yang menyebabkan jerawat. Ada yang menduga karena perubahan hormon, stres atau makanan. Jerawat sangat mudah hinggap di wajah tapi ada cara mudah untuk menjauhinya.

Jerawat terbentuk ketika folikel di bawah kulit tersumbat. Kebanyakan jerawat terbentuk pada wajah, leher, punggung, dada dan bahu. Jerawat dapat muncul pada kulit siapa pun, tetapi paling sering muncul pada kulit remaja dan dewasa muda. Jerawat tidak berbahaya, namun dapat menimbulkan bekas.

Perubahan hormon, seperti pada masa remaja dan kehamilan dapat berperan menyebabkan timbulnya jerawat. Ada banyak mitos tentang apa yang menyebabkan jerawat. Coklat dan makanan berminyak sering dituding menjadi penyebab jerawat. Kulit yang kotor juga sering dituding sebagai penyebab jerawat. Stres tidak menyebabkan jerawat, tetapi stres dapat memperburuk keadaan kulit yang sedang berjerawat.

Jerawat dapat meninggalkan bekas hitam atau bahkan bekas cekung di kulit, namun ada beberapa cara untuk mencegah munculnya jerawat. Beberapa tips untuk mencegah munculnya jerawat seperti dilansir dari Epharmapedia, Selasa (2/8/2011):

1. Setiap pagi dan malam (dan setelah berkeringat dan berminyak), kulit dicuci dengan pembersih yang lembut hindari scrub abrasif dan menggosok dengan menggunakan bantalan atau sabun yang yang terlalu keras.

2. Cuci rambut atau keramas secara teratur, terutama jika memiliki rambut berminyak.

3. Jika sedang berjerawat, hindari mengutak-atik atau sering menyentuh jerawat dengan tangan.

4. Lindungi kulit dari sengatan matahari dengan pakaian, topi dan tabir surya.

5. Pilihlah kosmetik dan produk rambut yang non-comedogenic, bebas minyak atau non-acnegenic.

6. Hindari gesekan pada kulit dari barang seperti tas ransel atau helm.

7. Menggunakan obat jerawat atau menggunakan perawatan yang diresepkan oleh dokter, dan beritahukan dokter Anda mengenai obat jerawat lainnya yang telah Anda pakai.

12 Jam Main Game, Remaja Tewas




Malang benar nasib pecandu game yang satu ini. Gara-gara bermain konsol game Xbox terlalu lama, tepatnya selama 12 jam, remaja asal Inggris itu harus meregang nyawa.

Chris Stanifort, remaja usia 20 tahun ini terbunuh karena pembekuan darah akibat terlalu lama duduk di posisi sama selama berjam-jam. Gejala ini biasanya terjadi pada penumpang pesawat jarak jauh, namun kini dicemaskan juga muncul pada para pecandu game.

Kematian Chris membuat ayahnya, David, prihatin karena si anak sejatinya dalam kondisi sehat. Dia pun coba memperingatkan orang tua lain akan bahaya pada anak jika mereka main game secara sangat berlebihan.

David menyatakan anaknya merasa sakit pada bagian dada. Kemudian, ia mulai kejang-kejang. Chris meninggal dunia sebelum sempat ditangani secara medis.

"Game memang menyenangkan dan jika Anda sudah mulai bermain, sulit untuk berhenti. Anak-anak di seluruh negeri main game dalam waktu lama, mereka tidak sadar hal itu bisa membunuh," kata David, dilansir AFP, Senin (1/8/2011).

David menceritakan bahwa anaknya biasa bermain selama 12 jam di Xbox. Salah satu game yang paling digemarinya adalah Halo online. Namun David tidak menyalahkan perangkat Xbox sebagai penyebab kematian putranya.

"Aku tak sedikitpun menyalahkan produsen Xbox. Hal ini bukan kesalahan mereka, namun orang-orang yang memakainya terlalu lama. Aku hanya ingin menggarisbawahi bahwa bahaya bisa muncul," kata dia.

Bukan kali ini saja main game dalam waktu lama berujung kematian. Sebelumnya di Korea Selatan, seorang gamer juga meregang nyawa setelah tiga hari berturut-turut main game.