Monday, September 17, 2012

Mata Cenat-cenut karena Komputer Bisa Dihindari dengan 10 Cara Ini




Pekerja kantoran biasanya harus menghabiskan waktu lebih dari dua jam untuk bekerja di depan komputer. Padahal terlalu banyak menatap layar komputer dapat menyebabkan gangguan yang disebut dengan computer vision syndrome (CVS). Gangguan ini pun tak dapat diremehkan karena menurut sebuah data, CVS menyerang 64-90 persen pekerja kantoran.

Kendati takkan menyebabkan kerusakan mata secara permanen, tapi penderitanya tentu kesulitan merasakan kenyamanan saat harus bekerja dengan komputer atau laptop. Gejala yang paling sering muncul antara lain mata terasa tertekan dan terbakar, memerah, iritasi atau mengering, pandangan kabur hingga sakit kepala, nyeri leher dan bahu.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan CVS diantaranya gangguan penglihatan yang tak segera ditangani, mata kering, layar yang sangat silau, pencahayaan layar yang buruk, postur tubuh yang buruk saat bekerja dengan komputer.

Oleh karena itu jika layar komputer mulai 'menyiksa' mata Anda maka lebih baik simak 10 tips untuk menghindari gejala-gejala CVS seperti dilansir dari Healthland, Senin (17/9/2012) berikut ini.

1. Periksakan mata secara rutin
Jika rasanya ada yang salah dengan penglihatan Anda atau kacamata Anda yang lama tak lagi mampu membantu Anda menatap layar dengan baik tapi Anda belum bisa memperbaikinya maka Anda akan kesulitan menggunakan komputer.

2. Mengubah posisi komputer
Layar komputer seharusnya berjarak satu lengan dari tubuh Anda dan diposisikan tepat di depan wajah Anda, bukannya di samping. Posisi monitor bagian tengah juga harus di bawah mata agar ketika membaca atau mengetik sesuatu di komputer, leher Anda bisa tetap terasa rileks.

3. Ikuti pedoman pembentukan postur tubuh
Metode ini akan mengurangi tekanan pada punggung, leher dan bahu saat menggunakan komputer.

4. Pastikan pencahayaan layar sudah tepat
Untuk memastikan apakah pencahayaan pada layar komputer Anda sudah tepat atau belum, cobalah memandang ke monitor dan buatlah lingkaran dengan tangan Anda dan tangkupkan ke mata. Jika mata Anda terasa baik-baik saja berarti pencahayaannya harus diubah.

Bisa juga dengan mengubah pencahayaan layar menjadi terang dan redup lalu pilihlah yang mana diantara keduanya yang paling terasa nyaman bagi mata Anda.

5. Kurangi kesilauan layar
Pasang aplikasi anti-silau pada monitor Anda. Mengubah kontras dan kecerahan layar sesuai dengan kenyamanan mata Anda juga dapat membantu mengurangi kesilauan layar.

6. Banyak berkedip
Cara ini akan mencegah mata menjadi kering. Jika cara ini tak mempan, cobalah menggunakan tetes mata agar mata tetap basah.

Pastikan juga udara dari ventilasi tidak mengenai langsung ke mata Anda karena dapat membuat mata menjadi kering. Kalau perlu gunakan pelembab ruangan jika ruangan Anda memang sangat kering.

7. Sering-sering mengalihkan pandangan dari layar
Mengambil jeda dari pekerjaan untuk berdiri, merenggangkan badan atau hanya mengalihkan pandangan ke kejauhan setiap 15 menit sekali akan membuat mata tak terlalu lelah jika dipakai bekerja di depan komputer.

8. Rutin membersihkan monitor
Debu dapat menurunkan ketajaman layar, akibatnya mata harus bekerja lebih keras saat menatapnya.

9. Mencoba kacamata khusus pengguna komputer
Berbeda dengan kacamata biasa, kacamata ini dirancang khusus untuk digunakan saat bekerja dengan komputer.

10. Pertimbangkan terapi penglihatan optometrik (optometric vision therapy)
Sejumlah pengguna komputer memang memiliki gangguan saat harus memfokuskan matanya dan kondisi ini tak bisa diatasi hanya dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Terapi penglihatan ini direkomendasikan oleh dokter dan berisi sejumlah aktivitas yang didesain untuk meningkatkan fungsi penglihatan (seperti halnya olahraga mata).

Mau Langsing? Cek Dulu Label Makanan yang Anda Beli!




Berbelanja merupakan salah satu aktivitas yang paling disukai wanita, bahkan wanita bisa kalap hingga tak mempedulikan banyaknya uang yang harus dikeluarkannya untuk itu. Saking kalapnya, sebuah studi memaparkan bahwa ketika berbelanja bahan makanan, para wanita jadi sering lupa atau malas memperhatikan label yang ada di kemasan produk makanan yang dibelinya.

Padahal menurut peneliti, wanita yang enggan memperhatikan label produk makanan saat berbelanja cenderung memiliki berat badan dua kali lebih banyak daripada mereka yang membaca label dengan seksama.

Tim peneliti dari University of Santiago de Compostela, Spanyol memperoleh kesimpulan ini setelah mengamati kondisi kesehatan, pola makan dan kebiasaan belanja 25.640 konsumen Amerika, termasuk menanyakan apakah partisipan membaca informasi gizi yang dicantumkan pada label makanan atau tidak.

Menurut peneliti, wanita berkulit putih, berpendidikan tinggi dan tinggal di kota paling sering memperhatikan label makanan yang dibelinya sehingga mereka cenderung menunjukkan penurunan massa tubuh hingga 1,76 poin.

Sebagian besar konsumen yang tinggal di daerah perkotaan dan berpendidikan tinggi, minimal SMA, juga cenderung memperhatikan label makanan yang dibelinya.

Jika dilihat dari jenis kelamin partisipan, hanya 58 persen konsumen pria yang terbiasa atau selalu membaca informasi yang tercantum pada label makanan, sedangkan jumlah konsumen wanita yang membaca label jauh lebih besar yaitu 74 persen.

"Masalahnya, obesitas adalah salah satu masalah kesehatan paling serius saat ini. Jumlah orang dewasa yang mengalami obesitas pun meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009-2010, hampir 37 persen populasi orang dewasa di AS mengalaminya, sedangkan pada anak-anak dan remaja, angkanya meningkat hingga 17 persen," tandas Profesor Loureiro seperti dilansir dari dailymail, Senin (17/9/2012).

Secara detail, peneliti menunjukkan bahwa kadar obesitas tertinggi ada pada wanita berkulit hitam (49,5 persen), keturunan Meksiko-Amerika (40,4 persen), wanita Latin (39,1 persen) dan wanita berkulit putih bukan Latin (34,3 persen).

Oleh karena itu membaca label makanan dianggap oleh peneliti dapat dijadikan metode alternatif untuk mencegah obesitas. Buktinya, indeks massa tubuh wanita yang membaca label terhitung 1,49 poin lebih rendah atau 4 kg lebih rendah daripada wanita yang tak mau membaca informasi terkait komposisi dan kandungan gizi produk tersebut.

Anak Anda Betah di Sekolah Atau Tidak? Cek Disini




Tahun ajaran baru telah tiba. Sama halnya dengan orang dewasa yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru maka anak-anak juga akan menghadapi perubahan besar dalam hidupnya di sekolah. Kendati sebagian anak bisa menerima perubahan itu tapi nyatanya tak semua anak dapat melakukannya.

Pakar kecemasan anak, Rhonda C. Martin yang baru-baru ini meluncurkan sebuah buku berjudul Stuck, panduan bagi anak dan orangtua ketika menghadapi kecemasan dan gangguan kompulsif obsesif pada anak. Di dalam buku itu, Martin menyusun sebuah daftar tentang tanda-tanda perubahan perilaku yang dapat dilihat pada anak-anak ketika merasa tak betah atau tak bahagia di sekolah.

Seperti halnya dilansir dari cbsnews, Senin (17/9/2012), ke-10 tanda tersebut dapat disimak di bawah ini.

1. Sering mengeluh sakit perut sebelum berangkat atau sepulang sekolah
Keluhan yang paling sering disampaikan anak untuk menutupi masalah di sekolah adalah sakit perut, diare dan mual. Biasanya anak-anak yang melakukan hal ini adalah anak yang bertanggung jawab, patuh pada peraturan dan tidak 'meledak-ledak' ketika marah tapi cenderung menyembunyikan penderitaannya, kata Martin.

Anak-anak ini juga terlihat sering ke kamar mandi sebelum berangkat sekolah, enggan berpartisipasi dalam aktivitas selepas sekolah dan merubah pola makannya secara signifikan.

2. Menciptakan rutinitas yang kaku
Anak-anak yang merasa stres selama berada di sekolah seringkali menciptakan rutinitas yang kaku tapi 'harus' diikuti, terang Martin.

Misalnya saja anak jadi suka mengeset alarm jamnya satu jam lebih awal dari biasanya dan terkesan lelet saat menyiapkan diri untuk berangkat sekolah, entah ketika memakai seragam atau sarapan. Bisa jadi mereka tengah menyiapkan dirinya untuk menghadapi hal-hal yang buruk atau tidak diinginkannya di sekolah nanti.

3. Ketagihan makanan yang terbuat dari tepung dan gula putih
Menurut Martin, perubahan pilihan makanan, terutama yang terbuat dari tepung dan gula putih mengindikasikan bahwa tubuh si anak tengah mencoba menanggulangi pelepasan hormon stres atau kortisol yang berlebihan.

Makaroni, keju, biskuit, permen, pizza, roti dan kue kering merupakan beberapa jenis cemilan yang biasa dimakan anak ketika stresnya berlebihan, bahkan kadang porsi makanannya juga berlebihan.

Oleh karena itu, anak yang terlihat cemas sebaiknya diberi makan makanan yang mengandung protein, sayuran dan buah-buahan untuk menjaga kondisi tubuhnya. Martin mengatakan bahwa makan makanan yang salah ketika stres hanya akan memperparah gejala-gejala negatif yang muncul dari stres itu sendiri.

4. Sering bertengkar dengan saudaranya
Bertengkar dengan saudara itu wajar, biasanya konflik semacam ini terjadi saat weekend di musim kemarau, meski alasannya terkadang sepele.

Tapi jika peningkatan intensitas pertengkaran ini terus terjadi sebulan setelah masuk sekolah, mungkin orangtua harus segera mencari tahu apa yang terjadi pada anaknya hingga muncul karakteristik seperti itu.

5. Susah tidur
Saat masuk sekolah lagi, orangtua tentu berharap anak-anaknya dapat menyesuaikan diri dengan jam tidur baru. Martin pun menambahkan di minggu ketiga sekolah, si anak seharusnya telah terbiasa dengan rutinitas harian itu dan tidur tepat waktu. Tapi jika belum terbiasa, maka bisa jadi ada masalah yang lebih besar pada si anak.

Mandi air hangat 15 menit sebelum tidur mungkin bisa membantu anak terlelap. Jika si anak hanya guling-guling di kasur karena tak bisa tidur hingga 25 menit lamanya, orangtua harus turun tangan dengan memintanya bangun selama 10 menit lalu membiarkannya mencoba tidur lagi.

Menyuruh si anak mandi dan menenangkan pikirannya sebelum tidur merupakan cara yang dapat digunakan oleh orangtua untuk membantu anak-anaknya mengatasi gangguan tidurnya, kata Martin.

6. Mendadak suka mengumpat atau menggunakan bahasa yang tidak pantas
Martin mengungkapkan penggunaan bahasa yang buruk atau tidak pantas seringkali dikaitkan dengan kelelahan pikiran dan fisik, frustasi serta ketidakbahagiaan.

Saat tertekan, anak usia prasekolah biasanya menggunakan kata-kata seperti 'bodoh dan idiot', berbeda dengan anak usia sekolah dasar yang akan mengulang kata-kata dari video games seperti 'bunuh dan mati' hingga kata-kata umpatan. Tapi untuk anak yang lebih dewasa, mereka cenderung mengulang-ulang frase tentang kematian dan pembunuhan serta menggunakan banyak kata-kata bernada kutukan.

Perubahan kosakata ini dapat mengindikasikan masalah lain yang seharusnya segera ditanggulangi oleh orangtua.

7. Enggan beraktivitas di malam hari
Jika si anak marah pada teman-teman yang tidak membiarkannya bermain dengan mereka saat istirahat dan ia pun terus menangisinya saat makan malam, bahkan hingga beberapa hari kemudian, itu berarti si anak berada dalam posisi 'mentok'. Biasaya mereka juga enggan beraktivitas di malam hari seperti tak mau berangkat les musik atau latihan olahraga dengan teman-temannya.

Orangtua pun tak boleh tinggal diam jika anaknya masih 'mentok' dengan masalah yang terjadi di sekolah seperti itu, apalagi jika hal itu mengganggu aktivitasnya di malam hari, termasuk jam tidurnya.

8. Tak mau mengerjakan tugas
Anak yang stres hanya akan terfokus pada satu hal di satu waktu, ungkap Martin. Jika ada yang menginterupsi, bisa jadi ini akan membuatnya semakin stres.

Hal ini bisa dilihat ketika orangtua meminta anaknya mengambil sepatu, kaus kaki dan tas untuk berangkat ke sekolah tapi si anak malah membalasnya dengan jeritan karena ia tengah asyik menonton acara TV kesayangannya. Atau saat si anak seharusnya pergi berlatih sepakbola dengan saudaranya tapi ia malah mengumpat-umpat sambil bermain video game.

Dalam kasus semacam ini, anak terkesan menunjukkan keengganan sekaligus protes ketika diganggu. Masalahnya, kondisi ini tak boleh didiamkan oleh orangtua karena itu berarti si anak sedang ada masalah.

9. Tak bisa menyebutkan 4 nama anak yang disukainya di sekolah
Anak yang dapat beradaptasi dengan baik dan bahagia dapat menyebutkan setidaknya 5-10 nama anak yang mereka sukai di sekolah, ujar Martin. Sebaliknya, anak yang berjuang melawan bullying, sering merasa malu dan cemas atau depresi akan kesulitan menyebutkan satu atau dua anak yang dapat berteman dengannya.

Orangtua pun perlu mencoba meminta anaknya menyebutkan nama satu-dua anak yang mungkin disukainya seperti 'Siapa teman favoritmu saat makan siang?', 'Kamu suka duduk di bis dengan siapa?' atau 'Kamu suka bermain dengan siapa saat jam istirahat?'. Dengan begitu orangtua dapat memberikan dorongan agar anaknya mau berteman dengan mereka atau anak-anak lain.

10. Tak lagi nyaman dengan hal-hal yang disukainya
Anak kecil biasanya memiliki barang-barang khusus yang disukainya karena itu membuatnya tenang seperti selimut dan boneka. Sama halnya dengan anak yang lebih dewasa yang biasanya merasa rileks saat bermain video game, berbalas email, berolahraga atau ke mal bersama teman-temannya.

Orangtua harus familiar dengan 3-4 hal/aktivitas yang dapat menenangkan anak-anaknya itu sehingga ketika mendadak terlihat ada yang tidak beres dengan anaknya, orangtua dapat segera menyediakan barang kesukaannya agar si anak menjadi tenang.

Tapi jika anak terus-terusan tertekan meski barang-barang kesukaannya ada di hadapannya, mungkin inilah saatnya orangtua mengajaknya menemui dokter.

Tanda-tanda Olahraga Terlalu Keras Tapi Kurang Cerdas




Rasa lelah hampir tidak mungkin dihindari saat olahraga, karena otot tubuh memang dipekerjakan dengan keras dari biasanya. Namun untuk menghindari overtraining atau pemaksaan otot, olahraga yang keras juga harus dilakukan dengan cerdas.

Olahraga yang cerdas adalah ketika manfaat yang didapat jauh lebih besar dibandingkan pengorbanannya, termasuk rasa lelah dan nyeri otot. Salah satu cara menghindari pengorbanan yang terlalu besar adalah dengan memberi jeda di tiap sesi olahraga agar tidak berlebihan.

Tanda-tanda yang mudah dikenali saat olahraga mulai berlebihan adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Livestrong, minggu (16/9/2012).

1. Kemampuan menurun
Kadang orang masih punya semangat untuk olahraga, tetapi badan terasa berat untuk digerakkan dan tidak bisa lagi dipaksakan. Itu artinya otot-otot tubuh belum benar-benar pulih dari olahraga sebelumnya. Beri jeda 24-48 jam untuk melakukan 2 sesi olahraga berat yang berurutan.

2. Denyut jantung cepat naik
Bagi yang rutin olahraga dengan benar, naik tangga hingga 1-2 lantai seharusnya belum membuat jantung berdebar-debar kecuali dilakukan setelah minum kopi. Jika denyut jantung atau nadi terlalu cepat meningkat, bisa jadi olahraganya terlalu memaksakan diri dan harus dikurangi.

3. Gampang kena flu
Tubuh yang kelelahan akibat olahraga yang berlebihan bisa membuat sistem kekebalan atau imunitas menurun. Bukannya bikin sehat dan bugar, olahraga yang berlebihan justru membuat orang gampang terinfeksi kuman penyakit termasuk influenza.

4. Otot kaku dan pegal
Tanda yang paling umum saat olahraga mulai berlebihan adalah rasa pegal atau bahkan nyeri pada otot yang tidak hilang-hilang, yang jika terus dipaksakan akan rentan mengalami cedera. Biasanya, istruktur olahraga selalu menganjurkan untuk 'mendengarkan tubuh' dan jangan sungkan untuk berhenti kalau mulai terasa tidak nyaman.

5. Aktivitas ringan jadi terasa lebih berat
Jika aktivitas sehari-hari seperti menyapu lantai atau sekedar beranjak dari tempat duduk terasa jadi lebih berat dan butuh tenaga ektra untuk melakukannya, itu tandanya tenaga sangat terkuras saat olahraga. Istirahat yang cukup serta diet tinggi protein bisa membantu memulihkan kerusakan sel otot.

Beda Posisi Tidur Bisa Beda Pula Jenis Bantalnya




Saat tidur tidak hanya kasur yang memegang peranan penting, tapi juga bantal. Ternyata jenis bantal yang baik digunakan ini tergantung dari posisi tidur yang dimiliki seseorang.

Jenis dan posisi bantal yang tidak tepat atau tidak bisa memberikan dukungan yang baik dapat menyebabkan seseorang bangun pagi dengan kondisi leher atau badan yang sakit-sakit.

Jeffrey Goldstein, MD seorang profesor bedag ortopedi dan spesialis tulang belakang dari New York University Hospital for Joint Diseases melakukan studi dengan menguji sekitar 20 jenis bantal.

Bantal-bantal yang diuji ini ada yang berbulu, datar, bantal angin, bantal yang berisi air dan juga busa untuk menemukan dan mengetahui mana yang cocok untuk gaya tidur tertentu.

"Apakah seseorang tidur menyamping, tengkurap atau terlentang, tapi yang paling penting adalah memberikan dukungan pada leher dengan posisi yang paling alami," ujar Dr Goldstein, seperti dikutip dari Health.com, Sabtu (15/9/2012).

Jika seseorang tidur terlentang maka ia butuh bantal yang datar, sedangkan jika tidur menyamping dan tengkurap maka perhatikan bantal yang bisa memberi dukungan yang baik untuk leher.

Pastikan seseorang memiliki bantal tidur yang nyaman untuk beristirahat, karena seseorang bisa menghabiskan sekitar sepertiga waktunya dalam satu hari dengan beristirahat di tempat tidur.

Jika pemilihan bantal tepat maka bisa membantu seseorang mendapatkan tidur yang nyaman sehingga membuatnya terlelap. Pada dasarnya bantal berfungsi menjaga leher agar tidak kaku dan sakit ketika tidur.

Android Bisa Tembus 1 Miliar di 2013




Android yang mencatatkan milestone 500 juta aktivasi sejak hadir lima tahun yang lalu diyakini masih akan terus menggurita. Sistem operasi terbuka besutan Google itu diproyeksi akan tumbuh dua kali lipat.

Dengan grafik peningkatan pesat, lembaga riset IHS iSuppli bahkan memperkirakan pengiriman perangkat berbasis Android secara global ini akan berlipat ganda lagi pada tahun 2013.

"Bisa melebihi angka satu miliar aktivasi," demikian proyeksi IHS iSuppli yang dikutip dari Businessweek, Minggu (16/9/2012).

Aktivasi Android memang cukup pesat. Juni 2012 lalu, Google dalam acara developer I/O mengatakan bahwa 400 juta perangkat Android telah diaktifkan dengan jumlah aktivasi mencapai 1 juta per hari.

Dan September 2012 ini, sebelum Apple merilis iPhone 5 dengan iOS terbarunya, Google bilang aktivasi Android sudah mencapai 500 juta dengan rata-rata 1,3 juta per hari. Peningkatan yang cukup signifikan.

Apple sendiri belum mengumumkan update terbaru jumlah perangkat dengan iOS yang tertanam di dalamnya. Namun sebagai perbandingan, perangkat berbasis iOS Apple telah terjual sebanyak 410 juta unit pada Juli 2012. Apple sendiri akan merilis update iOS 6 tak lama lagi.

Google yang sebelumnya telah merilis Android 4.1 Jelly Bean baru memiliki pengguna sebesar 1,2% setelah transisi dari Android versi 4.0 Ice Cream Sandwich dengan pangsa pasar 20,9%. Namun saat ini 57% pangsa pasar Android masih dikuasai oleh Android 2.3 Gingerbread.