
Meski dapat memicu alergi, penawar racun kalajengking yang dibuat dari plasma kuda akhirnya disetujui pemakaiannya di Amerika Serikat. Izin edar diberikan karena tak ada pilihan lain untuk mencegah kematian akibat sengatan kalajengking.
Penawar racun kalajengking yang dipasarkan dengan nama dagang Anascorp ini diketahui bisa memicu alergi dan sejumlah efek samping lainnya. Di antaranya yang pernah dilaporkan adalah mual muntah, ruam kulit, demam, gatal-gatal, hidung meler, sakit kepala dan nyeri otot.
Namun karena hingga saat ini tidak ada obat yang spesifik ditujukan untuk mengatasi sengatan kalajengking, Amerika Serikat melalui badan pengawas makanan dan obat atau FDA akhirnya menyetujui penggunaannya. Jika tidak, korban tewas karena disengat kalajengking akan terus berjatuhan.
"Sengatan kalajengking bisa sangat mengancam jiwa, khususnya pada anak-anak dan bayi baru lahir. Ini adalah obat pertama yang disetujui FDA untuk penggunaan tersebut," ugnkap Karen Midthun, MD, salah seorang pejabat FDA seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/8/2011).
Di seluruh wilayah Amerika Serikat, tiap tahun diperkirakan ada 17.000 orang yang tersengat kalajengking khususnya spesies Centruroides yang sangat berbisa. Wilayah paling rawan sengatan kalajengking adalah Arizona, dengan 11.000 orang yang disengat tiap tahunnya.
Meski tidak semuanya tewas, korban sengatan kalajengking seringkali mengalami dampak yang sangat serius. Racun kalajengking dapat membuat otot lemah dan sulit dikontrol, sesak napas dan dalam banyak kasus harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Uji klinis terhadap 15 anak yang mengalami gejala neurologis akibat sengatan kalajengking menunjukkan obat buatan Meksiko ini efektif mengurangi risiko kematian. Dari 8 anak yang diberi Anascorp, seluruhnya membaik dalam 4 jam sedangkan dari 7 anak yang hanya diberi plasebo cuma 1 yang membaik.
Reaksi alergi yang serius bisa terjadi pada pasien yang hipersensitif terhadap protein kuda, karena obat ini memang dibuat dari plasma kuda yang diambil dari darahnya. Raksi alergi bisa muncul seketika maupun tertunda, tergantung sensitivitas pasien yang menerimanya.