Monday, July 18, 2011

Dampak Alkohol Lebih Berbahaya Pada Gadis Remaja




Otak perempuan sangat rentan terhadap bahaya alkohol karena berkembang lebih dulu ketimbang otak laki-laki. Gadis remaja yang doyan minum alkohol dapat mengalami kerusakan otak yang mengontrol memori dan kesadaran spasial.

Peneliti California menemukan bahwa alkohol dapat merusak kemampuan memori pada gadis remaja. Hal ini berdasarkan pengujian terhadap 95 remaja berusia 16 hingga 19 tahun yang dilakukan peneliti di beberapa universitas Amerika Serikat.

27 remaja laki-laki dan 13 remaja perempuan yang doyan minum alkohol (binge-drinking) diberi tes neurophsychological dan tes memori spasial. Tes yang sama juga diberikan pada 31 remaja laki-laki dan 24 remaja perempuan yang tidak doyan minum.

Gadis remaja yang doyan minum alkohol didefisikan sebagai mereka yang minum lebih dari tiga gelas bir atau lebih dari empat gelas anggur dalam sekali waktu. Sedangkan pada remaja laki-laki yang minum lebih dari empat gelas bir atau sebotol anggur.

Dengan menggunakan scan MRI, tim peneliti menemukan bahwa gadis remaja yang peminum berat mengalami lebih banyak penurunan aktivasi otak di beberapa daerah ketimbang pada remaja laki-laki.

Penurunan kemampuan otak ini dapat menyebabkan masalah ketika mengemudi, olahraga yang melibatkan gerakan kompleks, menggunakan peta atau mengingat letak suatu tempat.

"Perbedaan-perbedaan dalam aktivasi otak terkena dampak negatif fungsi lainnya, seperti konsentrasi dan memori kerja," ujar Dr Susan Tapert, profesor psikiatri di University of California, seperti dilansir BBC News, Senin (18/7/2011).

Penurunan fungsi otak ini lebih banyak terjadi pada gadis remaja. Menurut Dr Tapert, remaja laki-laki yang diteliti tidak terlalu banyak berpengaruh untuk tingkat yang sama.

"Remaja laki-laki yang doyan minum menunjukkan beberapa penurunan, tetapi lebih kurang dari perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa remaja perempuan mungkin sangat rentan terhadap efek negatif dari penggunakan alkohol yang berat," tutup Dr Tapert.

Otak Remaja Pecandu Internet Cenderung Keriput




Penggunaan internet sudah sangat umum pada zaman sekarang. Tapi sebuah studi menemukan bahwa menggunakan internet secara berlebihan dapat merusak otak remaja yang membuat salah satu bagian otak cenderung keriput.

Para ilmuwan menemukan adanya tanda-tanda atrofi (penyusutan) pada materi abu-abu di otak remaja pengguna internet berat yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.

Hal ini dapat mempengaruhi tingkat konsentrasi dan memori, serta kemampuan remaja untuk membuat keputusan dan tujuan yang diterapkan. Selain itu juga dapat mengurangi hambatan dan mendorong remaja melakukan perilaku yang tidak pantas.

Kesimpulan ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan scan otak MRI dari 18 pelajar berusia 19 tahun yang menghabiskan 8 sampai 13 jam sehari untuk bermain game online,selama enam hari dalam seminggu.

Pelajar diklasifikasikan sebagai pecandu internet setelah menjawab delapan pertanyaan, termasuk apakah mereka telah mencoba untuk berhenti menggunakan internet dan apakah mereka berbohong kepada anggota keluarga tentang jumlah waktu yang mereka habiskan untuk online.

Hasil perbandingan dengan kelompok kontrol menunjukkan bahwa remaja pecandu internet mengalami kerusakan pada materi abu-abu di permukaan keriput otak (korteks), yang merupakan tempat pengolahan memori, emosi, kemampuan bahasa, penglihatan, pendengaran dan kontrol motor.

Peneliti juga menemukan adanya perubahan dalam jaringan otak yang disebut sebagai materi putih, yang melewatkan pesan antara daerah berbeda dari materi abu-abu dalam sistem saraf.

Menurut peneliti, kelainan ini dapat membuat remaja lebih bergantung pada internet dan harus menghadapi risiko mengalami IAD (internet addiction disorder).

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kecanduan internet jangka panjang akan mengakibatkan perubahan struktur otak," jelas peneliti yang merupakan ahli saraf dan ahli radiologi di universitas dan rumah sakit di China, seperti dilansir Dailymail, Senin (18/7/2011).