Tuesday, July 5, 2011

Ponsel Galaxy S II Terbaru Smartphone berbasis Android 2.3 Terjual Tiap 1,5 Detik




Ponsel Galaxy S II Terbaru Smartphone berbasis Android 2.3 Terjual Tiap 1,5 Detik. Galaxy S II mencetak kisah manis untuk Samsung. Smartphone berbasis Android 2.3 Gingerbread ini menjadi ponsel dengan penjualan tercepat dalam sejarah penjualan produsen asal Korea Selatan tersebut.

Hanya dalam waktu 55 hari sejak penjualan perdananya, Samsung mengklaim Galaxy S II telah terjual menembus angka 3 juta unit. Ini lebih cepat 30 hari dibanding Galaxy S versi pertama untuk mencapai penjualan yang sama.

Menurut Samsung, jumlah tersebut sama dengan satu ponsel Galaxy S II terjual setiap 1,5 detik sejak peluncurannya pada bulan April. tingginya penjualan terutama disumbangkan di wilayah Eropa.

Di Inggris, Galaxy S II menjadi ponsel paling laris. Demikian juga di beberapa negara lainnya seperti Austria dan Swiss di mana market share ponsel ini telah melebihi 30%.

Penjualan berpotensi semakin melonjak karena Galaxy S II belum dijual di salah satu pasar kunci, yakni Amerika Serikat. Kabarnya, ponsel ini baru akan masuk ke negeri Paman Sam pada Juli akhir.

Demikian juga di berbagai negara seperti Indonesia, Galaxy S II baru akan dipasarkan. Mungkin saja target Galaxy S II yang diproyeksi menembus penjualan 10 juta unit tercapai dalam waktu singkat.

Persaingan Pasar Antara Nokia: Sayonara, Jepang Negeri Sakura


Persaingan Pasar Antara Nokia: Sayonara, Jepang Negeri Sakura. Pasar ponsel di Jepang memang keras. Bahkan vendor sekaliber Nokia sampai angkat tangan dibuatnya. Sang raksasa ponsel akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan negeri Sakura tersebut.

Memang sejak dua-tiga tahun lalu, Nokia sudah kepayahan bersaing di Jepang. Hal itu terlihat dari dihentikannya pasokan ponsel ke operator-operator yang menjadi mitra mereka di sana.

Sebagai gantinya, vendor asal Finlandia itu hanya menyisakan produk ponsel kelas premiumnya -- Vertu -- untuk 'bertarung' sendirian.

Namun ternyata Vertu juga mendapat hasil yang kurang memuaskan, sehingga Nokia pun memutuskan untuk menariknya di akhir Juli mendatang. Alhasil, dengan keputusan itu, Nokia benar-benar bakal stop jualan di Jepang.

Dikutip detikINET dari Reuters, Senin (4/6/2011), NTT Docomo ditunjuk sebagai pihak untuk menyediakan layanan purna jual pasca Nokia menarik diri hingga akhir Agustus. Sementara kantor Nokia di Tokyo akan tetap buka sampai akhir tahun untuk menangani refund fee dan urusan lainnya.

Jepang sendiri sejatinya merupakan salah satu pasar dengan konsumsi ponsel terbesar di dunia. Hanya saja, pengguna di negara maju tersebut lebih banyak yang 'mencintai' produk lokal.

Imbasnya, nama-nama besar vendor ponsel dunia sulit menembus pasar dan menarik minat pengguna. Pada tahun 2008 lalu saja, Nokia sudah menyadari sulitnya bersaing di Jepang. Terlebih kala itu juga ada terpaan resesi global.

Padahal waktu itu Nokia masih menguasai 40 persen pangsa pasar ponsel secara global. Namun pangsa pasar produk Nokia di Jepang hanya mencapai satu persen saja.

"Kami tidak bisa meneruskan investasi dalam pengembangan produk di Jepang di tengah situasi ekonomi yang berat ini," kata Executive Vice President Nokia, Timo Ihamuotila kala itu.

Sayonara, Jepang...