Monday, October 8, 2012

Samsung Galaxy Camera Dibanderol Rp 7 Juta?



Samsung Galaxy Camera sudah menampakkan diri di beberapa ajang teknologi. Namun publik belum mengetahui harga kamera Android tersebut, hingga saat ini.

Kamera tersebut banyak diperbincangkan. Sebab ia adalah salah satu kamera yang telah dibekali dengan sistem operasi Android. Dibandingkan dengan kamera-kamera lain, Galaxy Camera ini memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi Android langsung dari Google Play.

Dikutip dari UberGizmo, Senin (8/10/2012), piranti ini akan hadir di Jerman pada akhir bulan ini. Dilaporkan harga retail yang disarankan adalah 599 Euro atau sekitar Rp 7,4 juta (1 EUR = Rp 12.487). Tentu saja harga tersebut bervariasi tergantung dari vendor yang memboyongnya.

Samsung bukanlah pertama yang membesut kamera Android. Sebelumnya, di awal tahun ini Polaroid meluncurkan SC1630 Smart Camera yang juga ditanamkan Android. Lantas di bulan Agustus salah satu pemain kamera raksasa Nikon turut merilis kamera point-and-shoot dengan sistem operasi besutan Google itu di seri Coolpix S800c.

Kembali ke Galaxy Camera. Dengan harga tersebut, konsumen akan mendapatkan piranti yang mengusung layar LCD HD Super Clear 4.8 inch, lensa dengan optical zoom 21x dan sensor 16 MP BSI CMOS serta prosesor quad-core 1 GHz. Di Indonesia sendiri, piranti ini belum dirilis secara resmi.

Otak Terasa 'Blank' Saat Mengingat-ingat Sesuatu? Ini Dia Alasannya



Ketika seseorang berupaya fokus pada satu pekerjaan atau mencoba mengingat suatu gambar maka pada saat yang bersamaan orang yang bersangkutan takkan mampu memperhatikan segala sesuatu yang ada di sekitarnya atau semacam 'terbutakan'.

Sebuah studi baru dari Inggris pun menemukan salah satu penyebab fenomena yang disebut kebutaan yang tak diperhatikan (inattentional blindness) ini. Menurut peneliti, memfokuskan pikiran atau mengingat-ingat sesuatu sudah cukup membuat manusia tak menyadari hal-hal lain yang terjadi atau berada di sekitarnya.

"Satu contoh nyata yang relevan dengan temuan ini adalah kondisi yang terjadi pada orang-orang yang berupaya mengikuti petunjuk dari alat navigasi satelit (GPS) ketika mengemudi," ungkap Nilli Lavie, Ph.D. dari University College of London yang memimpin studi ini.

"Studi kami menunjukkan bahwa ketika kita fokus pada suatu hal atau mengingat arahan yang baru saja kita lihat pada layar GPS akan membuat kita lebih cenderung gagal memperhatikan bahaya di sekitar jalan yang kita lewati, misalnya kita mungkin tak tahu ada sepeda motor yang mendekat atau pejalan kaki yang tengah menyeberang, meskipun kita terlihat memandang ke depan," terang Lavie.

Untuk memperoleh kesimpulan itu, peneliti menggunakan scan functional magnetic resonance imaging (fMRI). Perangkat ini difungsikan untuk mengamati aktivitas otak partisipan ketika mereka diberi tugas untuk mengingat-ingat sebuah gambar. Di tengah tugas itu, peneliti juga meminta partisipan mendeteksi adanya kelebatan cahaya yang ditujukan pada mereka.

Hasilnya, ketika partisipan disibukkan dengan tugas mengingat-ingat gambar tersebut, mereka pun gagal memperhatikan kelebatan cahaya yang dimaksudkan peneliti, kendati tak ada obyek lain yang diperlihatkan pada partisipan waktu itu.

Namun sebaliknya ketika partisipan tidak diberi tugas apapun, mereka dapat mendeteksi kelebatan cahaya itu dengan mudah. Hal ini menunjukkan bahwa partisipan mengalami 'kebutaan yang dipicu oleh beban pikiran' (load induced blindness).

Ketika di-scan dengan fMRI, peneliti menemukan adanya penurunan aktivitas pada salah satu daerah otak yang bertugas memproses informasi visual yang masuk yaitu korteks visual primer (primary visual cortex).

"'Kebutaan' itu tampaknya disebabkan oleh adanya gangguan pada pesan visual yang masuk ke otak pada tahapan paling awal jalannya aliran informasi ke otak. Artinya ketika mata dapat 'melihat' obyek, otak justru tidak melihatnya atau mungkin terlambat melihat obyek yang dimaksud," tandas Lavie seperti dilansir daripsychcentral, Senin (8/10/2012).

Peneliti pun menduga hal ini diakibatkan persaingan untuk memperoleh kekuatan memproses informasi otak yang stoknya terbatas atau disebut dengan 'teori beban' (load theory). Persaingan itu terjadi antara informasi visual baru dengan memori visual manusia yang bersifat jangka pendek.

Tapi dugaan inilah yang dianggap mampu menjelaskan mengapa otak gagal mendeteksi peristiwa yang mencolok sekalipun dalam penglihatan manusia ketika perhatiannya telah terfokus pada satu tugas yang melibatkan beban informasi yang begitu tinggi.

Cukupi Kebutuhan Mineral Seng untuk Tubuh Agar Tak Kena Jantung dan Prostat



Makan makanan enak seperti steak seringkali diidentikkan dengan kolesterol tinggi dan gangguan jantung. Tapi sebenarnya makanan ini juga dapat memberikan suplai mineral penting bagi setiap orang namun sering diabaikan yaitu seng.

Menurut studi baru dari Oregon State University, seng yang banyak ditemukan pada makanan seperti daging merah justru dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung degeneratif hingga kanker prostat.

Rendahnya kadar seng ini cukup banyak ditemukan pada orang-orang berusia di atas 60 tahun yaitu sekitar 40 persen. Padahal kondisi ini dapat berkontribusi terhadap munculnya peradangan dan mengganggu proses perbaikan dan ekspresi DNA, sedangkan gangguan pada keduanya jelas-jelas dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, kata peneliti.

Masalahnya, semakin tua maka kemampuan seseorang untuk menyerap seng menurun. "Jadi jika mungkin Anda kekurangan seng, sulit untuk mendeteksi dengan tepat kapan hal itu terjadi," terang Alexandra Caspero, RD, pendiri layanan manajemen berat badan dan nutrisi olahraga Delicious-Knowledge.com.

"Itulah kenapa menambah asupan seng Anda sekarang bisa jadi merupakan cara terbaik untuk tetap sehat dalam waktu lama," tambahnya seperti dilansir dari menshealth, Senin (8/10/2012).

Selain itu, kekurangan asupan seng pada usia berapapun dapat menyebabkan kanker prostat. Hal ini diamini sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health yang mengungkapkan bahwa pasien kanker prostat berusia 45-79 yang makan makanan kaya seng 74 persen berpeluang lebih kecil meninggal akibat penyakit tersebut.

Oleh karena itu setiap orang harus memenuhi dosis seng yang direkomendasikan yaitu 11 miligram perhari. Mineral ini bisa diperoleh dari daging, produk ternak dan makanan laut.

Sumber lainnya adalah jamur, yogurt dan tiram. Bahkan tiram dikatakan sebagai sumber seng terbesar karena mengandung 74 miligram seng untuk setiap penyajiannya.

Bisa juga dengan suplemen yang rata-rata mengandung 30 miligram seng per tabletnya.

Kesulitan Mengunyah Bikin Orang Cepat Pikun



Semakin tua seseorang, semakin besar pula kemungkinan untuk mengalami kerusakan fungsi otak seperti demensia. Tetapi bukan hanya terkait usia saja, demensia juga telah dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam mengunyah makanan.

Seperti dilansir health.india, Senin (8/10/2012), sebuah studi yang dilaporkan dalam Journal of American Geriatrics Society menyatakan bahwa orang yang kesulitan mengunyah makanan keras akan mengalami penurunan aliran darah ke otak. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi fungsi kognitif seseorang terkait risiko demensia.

Demensia merupakan istilah medis yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsi kognitif akibat adanya kelainan yang terjadi pada otak. Gejala demensia yang paling umum adalah pikun, walaupun semua kasus pikun itu sendiri tidak selalu mengindikasikan terjadinya demensia.

Kemampuan seseorang dalam mengunyah makanan mungkin berhubungan erat dengan kondisi gigi dan mulutnya. Sejauh ini telah banyak yang mempelajari berbagai penyakit yang terkait dengan kondisi gigi dan mulut, tetapi belum ada penelitian secara langsung untuk mengetahui pentingnya kemampuan mengunyah.

Tim peneliti yang terdiri dari para dokter gigi dari Ageing Research Centre (ARC) di Karolinska Institutet dan dari Karlstad University telah melakukan studi terhadap kondisi gigi, kemampuan mengunyah, dan fungsi kognitif terhadap 557 orang berusia lebih dari 77 tahun secara acak.

Peneliti menemukan bahwa orang yang mengalami kesulitan mengunyah makanan keras seperti apel memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gangguan kognitif terlepas dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masalah-masalah kesehatan mental.

Sehingga menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini sangat penting agar ketika tua Anda tidak cepat kehilangan gigi atau ompong dan masih sanggup mengunyah makanan yang keras. Aliran darah akan tetap normal dan Anda terhindar dari risiko demensia.

Tak Beraktivitas Tapi Kok Lapar Terus Ya?



Sehabis berolahraga atau melakukan aktivitas yang intensitasnya tinggi, biasanya seseorang akan merasa lapar. Tapi ada sebagian orang yang sering merasa lapar ketika tidak beraktivitas sekalipun, bahkan terkadang porsinya melebihi orang kebanyakan.

Lalu apa penyebab munculnya kondisi semacam ini? Berikut 10 alasan yang paling sering mendasari perilaku orang-orang yang selalu merasa lapar seperti halnya dilansir dari fitbie, Senin (8/10/2012).

1. Terlalu banyak minum alkohol
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Research, alkohol adalah penyebab munculnya keinginan untuk makan secara berlebihan (overeating) yang efeknya lebih besar daripada kurang tidur. Pasalnya, minum alkohol meningkatkan kadar ghrelin yaitu hormon yang membuat Anda selalu merasa lapar.

2. Terlalu banyak nonton TV
Orang yang menonton TV lebih dari dua jam dalam sehari lebih cenderung mengalami kelebihan berat badan. Hal ini diungkap dalam sebuah studi yang dilakukan USDA.

60 persen orang Amerika juga termasuk ke dalam kategori ini dan para peneliti menemukan bahwa mereka cenderung mengonsumsi cemilan berkalori tinggi, pizza dan minuman berpemanis dengan porsi besar.

Mereka juga lebih memilih makan makanan berkalori tinggi saat makan malam dibandingkan orang-orang yang durasi nonton TV-nya kurang dari satu jam sehari.

3. Kurang tidur
Kurang tidur tak hanya membuat seseorang merasa kelelahan keesokan harinya tapi orang juga akan cenderung makan kalori lebih banyak.

Spesifiknya, sebuah studi dari University of Chicago memaparkan bahwa orang yang hanya tidur selama 5,5 jam akan makan cemilan 221 kalori lebih banyak daripada orang yang bisa tidur hingga 8,5 jam.

Sepakat dengan temuan itu, tim peneliti dari Stanford University menjelaskan bahwa kurangnya jam tidur dapat menurunkan kadar hormon leptin sekaligus meningkatkan kadar hormon ghrelin sebagai pemicu rasa lapar dan tentu saja kombinasi keduanya dapat menaikkan selera makan Anda.

Selain itu, studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism mengungkapkan bahwa kurang istirahat juga merangsang bagian otak yang mengaitkan makanan dengan kesenangan.

4. Suka lihat-lihat gambar makanan
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience menemukan bahwa melihat gambar-gambar makanan enak dapat menyalakan pusat kesenangan yang ada di otak dan mendorongnya memberikan respons untuk makan secara berlebihan.

Studi lain yang ditampilkan dalam jurnal Obesity juga mengemukakan bahwa melihat gambar makanan dapat meningkatkan kadar hormon ghrelin, bahkan jika Anda hanya makan makanan biasa.

Jika sedang diet maka Anda akan lebih tergoda untuk melihat gambar-gambar makanan. Berdasarkan hasil sebuah studi yang ditampilkan dalam jurnal Appetite, pelaku diet bisa makan 60 kalori dari permen lebih banyak setelah melihat acara TV yang menampilkan gambar makanan manis.

Sebaliknya orang yang tidak melakukan diet tetap makan permen dengan porsi yang sama meski disuguhi gambar-gambar makanan di TV ataupun tidak.

5. Teman-teman suka mentraktir makan
Sebagian besar orang akan cenderung meniru perilaku makan teman yang mentraktirnya atau mengajaknya makan di luar, meski awalnya mereka tak ingin makan. Hal ini diungkap sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS One.

Bahkan jika Anda mencoba membuat teman Anda terkesan maka efeknya akan terlihat semakin besar. Secara khusus studi yang ditampilkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology ini mengemukakan bahwa mahasiswa yang suka membuat temannya senang lebih cenderung makan cemilan ketika salah satu temannya menawarkan untuk mentraktir mereka, bahkan dari waktu ke waktu porsinya pun makin banyak.

6. Melewatkan sarapan
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology, orang yang melewatkan sarapannya berpeluang 4,5 kali lebih besar untuk mengalami obesitas.

Sarapan yang terlewatkan dapat memperlambat metabolisme sehingga membuat Anda selalu merasa lapar, membuat modus tubuh Anda berubah menjadi penyimpan lemak serta meningkatkan peluang Anda untuk makan berlebihan pada jam makan berikutnya.

Padahal untuk sarapan, tak perlu makanan yang kalorinya banyak atau bergizi lengkap. Sebuah studi dari University of Missouri menekankan bahwa remaja yang hanya sarapan dengan sereal dan susu yang totalnya 500 kalori setiap hari selama tiga minggu dilaporkan tak begitu merasa lapar saat jam makan siang dibandingkan remaja yang melewatkan sarapannya.

7. Makan terlalu cepat
Makan sebelum berangkat sekolah atau meeting akan mencegah makan berlebihan di sore hari tapi jika makannya terburu-buru, tubuh Anda mungkin takkan merasa terpuaskan dengan makanan itu.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan ketika Anda makan terlalu cepat, perut takkan sempat melepaskan hormon yang bertugas memberitahu otak Anda bahwa Anda sudah kenyang. Itulah kenapa semakin lama partisipan menghabiskan waktunya untuk makan semangkuk es krim, partisipan merasa semakin kenyang.

8. Suka beli-beli cemilan yang porsinya kecil
Berdasarkan sebuah studi yang ditampilkan dalam Journal of Consumer Research, ketika makanan berkalori tinggi diletakkan dalam kemasan yang kecil, orang-orang akan cenderung memakannya lebih banyak daripada jika kemasannya besar.

Lagipula cemilan berkemasan kecil seperti ini biasanya dijual dalam bentuk kelipatan sehingga sulit untuk berhenti memakannya jika Anda sudah makan satu-dua biji.

9. Stres di tempat kerja
Bos yang cerewet atau beban kerja yang tinggi dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Hal ini diungkap dari sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Dari 230 partisipan wanita yang dilibatkan dalam studi ini, mereka yang merasakan stres di tempat kerja lebih sering dilaporkan mengalami kebiasaan makan yang cenderung emosional dan tak terkontrol dibandingkan mereka yang merasa puas dengan pekerjaannya.

10. Kecanduan soda diet
Meski pada kemasannya tercantum kata 'diet' bukan berarti minuman berkalori nol itu bisa menghindarkan Anda dari penambahan berat badan.

Pasalnya, gula pengganti yang ada di dalam minuman soda diet ini justru mengganggu kemampuan otak untuk mengendalikan seberapa banyak porsi yang Anda perlukan untuk makan. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Physiology & Behavior.

Studi yang dilakukan tim peneliti dari University of California dan San Diego State University ini mengungkapkan bahwa gara-gara minuman tersebut kemampuan otak untuk mengatur asupan makanan Anda menjadi terganggu.

Selain itu, rutin minum soda diet menghilangkan sensor otak terhadap makanan/minuman manis jadi ketika Anda mengonsumsi sesuatu yang manis maka tubuh takkan memperoleh kalori yang diharapkan sehingga membuat otak menjadi 'kebingungan'.

Padahal sekali kebingungan, otak akan berhenti mengidentifikasi kalori yang ada pada makanan/minuman manis yang dikonsumsi seseorang lalu kontrol tubuh terhadap makanan/minuman manis itu akan melemah.

Harga Mati! Peralatan Dokter Gigi Harus Sangat Bersih


Ketika seseorang pergi ke dokter gigi maka ia menginginkan kesehatan gigi dan mulut yang lebih baik. Tapi jika dokter giginya jorok, justru ia bisa menularkan infeksi ke pasien.

Penelitian mengungkapkan dokter gigi yang gagal membersihkan peralatannya dengan benar atau jorok bisa membuat pasien yang sedang diperiksanya terancam terkena infeksi.

Dalam analisis yang dilakukan terhadap 1.667 praktek dokter gigi yang diperiksa oleh Care Quality Commission (CQC) menemukan sekitar 189 dokter gigi tidak mengikuti petunjuk tata cara membersihkan instrumen dengan benar.

Hal ini menunjukkan sekitar 1 dari 9 dokter gigi yang diperiksa melanggar pedoman mengenai kebersihan dan pengendalian infeksi yang dirancang untuk mencegah penyebaran kondisi seperti HIV, Hepatitis dan vCJD.

Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui darah, para ahli merekomendasikan alat-alat harus dibersihkan dengan benar, yaitu digosok di dalam satu wastafel, lalu dibilas dan diproses melalui pembersih uap autoclave.

Setelah itu harus disimpan dalam keadaan steril dan diberi tanggal. Namun beberapa peralatan justru ada yang tidak bisa dibersihkan atau digunakan kembali sehingga harus dibuang setiap kali dipakai.

"Praktek pengendalian infeksi dalam kedokteran gigi harus diberi prioritas tertinggi, karena beberapa pasien memiliki kekhawatiran mengenai kebersihan," ujar Katherine Murphy, chief executive dari The Patient’s Association, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (8/10/2012).

Orang-orang mungkin tidak sepenuhnya dilindungi terhadap risiko infeksi, namun masalah-masalah ini telah disorot agar segera diperbaiki dengan melakukan sterilisasi melalui standar yang benar.

Risiko pasien terkena infeksi dari darah melalui peralatan yang tidak disterilkan dengan benar memang rendah, tapi bukan berarti tidak ada kasus mengenai hal ini karena beberapa dokter menemukan infeksi di tubuh pasien akibat sterilisasi alat yang tidak benar.

Buah Kaya Biji dan Air Ini Bagus untuk Jantung Lho



Untuk urusan menjaga kesehatan jantung, banyak orang yang lebih mengandalkan konsumsi buah apel. Tapi sebuah studi baru di AS telah menemukan fakta tentang buah lain yang memiliki manfaat luar biasa bagi jantung yaitu semangka.

Menurut percobaan yang dilakukan Purdue University dan University of Kentucky, tikus yang diberi makan jus semangka menerima lebih banyak keuntungan bila dibandingkan dengan kelompok tikus pembandingnya.

Peneliti membagi sejumlah tikus menjadi dua kelompok yang sama-sama diberi makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi. Lalu satu kelompok diberi minuman yang mengandung 2 persen jus semangka, sedangkan kelompok lainnya minum air yang dicampur dengan larutan yang ukuran kandungan karbohidratnya sama persis dengan jus buah.

Tikus yang diberi jus semangka menunjukkan kadar kolesterol 'jahat' (LDL) 50 persen lebih rendah dari kelompok pembanding, berat badan tikus dengan jus semangka pun 30 persen lebih rendah dari kelompok satunya, bahkan plak yang terbentuk di arteri tikus yang minum jus semangka juga 50 persen lebih sedikit daripada tikus yang tidak diberi semangka.

"Kami menduga bahwa manfaat luar biasa ini diperoleh berkat kandungan senyawa pada semangka yang disebut sitrulin," ungkap Sibu Saha, peneliti dan profesor bedah dari University of Kentucky seperti dilansir darimedicalnewstoday, Senin (8/10/2012).

Temuan ini juga senada dengan studi sebelumnya yang menyatakan bahwa konsumsi semangka dapat mengakibatkan pengurangan atherosclerosis (pembentukan plak di dinding arteri) pada sejumlah binatang. Studi lain juga menemukan bahwa semangka dapat menurunkan tekanan darah.

"Tapi kami tak melihat adanya penurunan tekanan darah, hanya saja perubahan hal lain tampaknya menjanjikan," kata Shubin Saha, peneliti lain dari Purdue University yang juga seorang pakar sayuran.

Benarkah Perempuan Gaptek?



Di era informasi dan teknologi seperti sekarang ini, anggapan bahwa perempuan gaptek alias gagap teknologi masih kerap terdengar. Benarkah? 

"Sejauh ini sih perempuan memang gaptek ya untuk level ibu rumah tangga biasa. Gapteknya sejauh mana? Kalau ditanya apakah mereka kenal komputer? Nggak. Pernah pegang? Apalagi. Internet juga gak," kata penggiat ICT Women Nurlina Purbo.

Dikatakan Lina, demikian dia akrab disapa, hingga saat ini masih banyak orang jika berbicara teknologi informasi maka anggapan mereka hanya tertuju pada komputer dan internet.

Menariknya, banyak di antara ibu-ibu yang ditemuinya mengaku tidak kenal komputer dan internet namun telah terkoneksi dengan Facebook. 

"Jadi paradigmanya perempuan itu (berpikir) ah gak bisa saya gak pernah pegang. Tapi kenyataannya Facebook dia bisa," jelasnya memberi contoh.

Menurutnya, mereka tidak tahu kalau mengakses Facebook mengggunakan internet. Mereka tidak sadar jika sebenarnya sudah berada di lingkungan teknologi informasi.

Berbicara soal ibu rumah tangga, Lina mengklasifikasikannya menjadi lima level yakni ibu rumah tangga biasa, ibu rumah tangga yang berbisnis, ibu rumah tangga yang bekerja online dari rumah, yang bekerja kantoran dan level yang sudah 'berumur'.

Kalangan ibu rumah tangga biasa ini yang menjadi perhatian khusus Lina dan timnya memberikan pelatihan keterampilan IT. Mereka ini yang menurut Lina kebanyakan gaptek namun justru punya keinginan kuat untuk belajar.

"Ibu-ibu muda yang baru-baru lulus SMA, rangenya sekitar 16 sampai 50 tahun itu masih mau belajar. Kalau sudah 50 tahun ke atas biasanya nenek-nenek itu males ya. Tapi beberapa ada juga yang mau belajar," ujarnya.

Dugaan Fitur Baru di Android 4.2



Seiring makin gencarnya isu kemunculan Google Nexus terbaru, beredar juga sejumlah spekulasi yang membicarakan tentang fitur terbaru di Android 4.2.


Google Nexus yang kabarnya meluncur Oktober ini memang tak hanya diperkuat oleh spesikasi tinggi, tapi juga memiliki sistem operasi Android yang paling baru, 4.2.

Tak banyak memang yang bisa dikulik dari kecanggihan sistem operasi ini, sebab Google pun belum secara resmi menegaskan keberadaannya. Pun begitu tetap saja banyak pecinta Android yang penasaran, seperti apa sih'robot hijau' tersebut?

Penyempurnaan Google Now


Android 4.2 yang banyak digunjingkan tampaknya tidak akan banyak berubah dari Jelly Bean, sebagian besar fitur di sini justru hanya optimalisasi dari generasi sebelumnya.

Untuk Google Now misalnya, di versi yang belum ada nama sandinya itu kabarnya semakin asyik dipakai. Saat ini asisten digital penantang Siri itu memang hanya sebatas terintegrasi dengan mesin pencari Google dan sejumlah aplikasi bawaan sistem.

Di Android 4.2 Google Now akan mencakup wilayah yang makin luas, lebih bagaimana pengguna mengendalikan sistem melalui perintah suara. Misalnya, Anda bisa mengucapkan "How do I turn down the brightness," atau bisa juga perintah sederhana lain yang terkait dengan sistem.

Selain perubahan itu Google Now bisa dioperasikan seperti versi saat ini, bisa diperintah membuat alarm, meramal cuaca, mencari tempat asyik dan sebagainya.


Interface yang Semakin Beragam


Perubahan yang cukup signifkan justru dari cara mengubah tampilan. Ya, saat ini mungkin pengguna banyak dimanjakan oleh interface dari berbagai vendor, HTC Sense UI, Samsung TouchWiz UX, Moto Blur dan beberapa vendor besar lainnya. Tapi bagaimana jika itu semua disediakan dalam satu wadah?

Di update terbaru Android nanti gosipnya semua vendor tersebut akan diberi tempat untuk memasukkan interface andalan mereka, jadi pengguna Android tak hanya terbatas oleh satu tampilan saja.


Baterai Lebih Awet


Perubahan lain adalah kehadiran fitur baru bernama Project Road Runner, yang dikembangkan berdasarkan Project Butter di Jelly Bean.
Tak banyak yang bisa dibeberkan pada fitur ini, tapi yang jelas kehadirannya dirancang untuk membuat konsumsi daya lebih rendah. Alhasil, baterai pasti akan lebih irit.

Google Play Lebih Personal


Google Play tampaknya juga ikutan dipermak, nantinya di Play Store pengguna bisa melakukan pencarian aplikasi yang lebih personal sesuai dengan hobinya masing-masing.









Cyrus Jajal Peruntungan Tablet Android



Merek lokal Cyrus mencoba peruntungannya di pasar tablet PC dengan mengandalkan dua produk berbasis sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich. Apa saja keunggulan fitur tablet murah meriah yang diberi nama Gamepad Honey dan Gamepad Lily ini? 

Cyrus GamePad HoneyTV memiliki layar berukuran 7 inch dengan resolusi HD 1024x600 pixel serta prosesor 1Ghz dan 400mhz 3D Mali prosesor grafis. Tablet ini juga sudah dilengkapi dengan dual kamera, TV Analog dengan fitur rekam TV, output HDMI, serta koneksi ke penyimpanan USB hingga 256 GB serta bisa dikoneksikan ke modem USB berkecepatan 3G. 

Tablet ini tersedia dalam dua pilihan dengan kapasitas 8 GB dengan harga Rp 1,399 juta dan 16 GB dengan harga Rp 1,499 juta dengan slot ekspansi kartu memori Micro SD hingga 32 GB. 

Sedangkan Cyrus GamePad Lily memiliki desain tipis dan tanpa tombol di layar berukuran 5 inch dengan resolusi qHD 960x540 pixel serta prosesor 1Ghz dan 400mhz 3D Mali prosesor grafis. 

Mini tablet seharga Rp 1,399 juta ini juga sudah dilengkapi dengan dual kamera, TV Analog dengan fitur rekam TV, output HDMI, serta koneksi ke penyimpanan USB hingga 256 GB serta bisa dikoneksikan ke modem USB berkecepatan 3G.

Dalam paket penjualannya, kedua tablet ini sudah diberikan 10 games HD Gameloft berstandard global seperti Modern Combat 3: Fallen Nation, N.O.V.A. 3 - Near Orbirt Vanguard Alliance, Asphalt 7: Heat, Shark Dash, 9mm dan lainnya. Dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/10/2012), dijanjikan akan banyak game-game terbaru yang dihadirkan untuk pengguna Cyrus.

"Kami sangat terkesan untuk membawa game-game paling popular kami ke dalam tablet Cyrus. Konsumen Cyrus akan menikmati kesenangan berjam-jam dalam genggaman mereka," ujar Gonzague de Vallois, Vice President of Publishing Gameloft. 

Selain menjadikan ragam game dari Gameloft sebagai fitur andalan, Cyrus juga menyediakan akses untuk konten video Strim dan majalah digital Indobooks.

"Dalam memenuhi kebutuhan konsumen akan perangkat digital, Cyrus berkomitmen untuk terus berinovasi baik dalam hal fitur dan teknologi terkini untuk berbagai segmen konsumen dengan memberikan jaminan kualitas berstandar global," ujar Redi Sopyadi, Director Business and Development Mitra Komunikasi Nusantara selaku produsen Cyrus.

Saat meluncurkan kedua tablet ini, Cyrus juga menyertakan satu produk lain sebagai pelengkap, yakni modem Cyrus 21 MBps. Modem dengan teknologi chipset Qualcomm ini dipaketkan secara bundling dengan Telkomsel Flash Lite seharga Rp 299 ribu.

Galaxy S III & New iPad Sabet 'Gadget of The Year'


Salah satu majalah teknologi cukup bergengsi di Inggris mengadakan pemilihan perangkat mobile terbaik di tahun 2012. Hasilnya, Galaxy S III dan new iPad berjaya.

Pemilihan Mobile Choice Award dilakukan dengan sistem voting oleh 26 ribu pembaca Mobile Choice. Untuk penghargaan Phone of The Year diberikan pada Galaxy S III yang dipilih 44% pembaca.

iPhone 4S berada di posisi kedua diikuti HTC One X. Namun patut disebutkan bahwa iPhone 5 belum dimasukkan ke dalam daftar nominasi karena belum lama dipasarkan.

Akan tetapi Apple berhasil membalas Samsung di kategori tablet. Kategori Tablet of The Year berhasil diraih oleh New iPad. Di posisi kedua ada Google Nexus 7, kemudian Asus Eee Pad Transformer Prime.

Di beberapa kategori, Samsung juga berjaya. Kategori Most Innovative Device dipegang Galaxy Note, kemudian Nokia 808 PureView serta HTC One X.

Dikutip dari 3G.co.uk, Senin (8/10/2012), Nokia juga meraih juara dalam kategori Best Design. Ditempel di belakangnya oleh Sony Xperia U dan BlackBerry Porsche.

Awas, Ponsel Pintar Bikin Penggunanya Nggak Pintar Berteman!



Selain sebagai alat komunikasi utama bagi orang-orang yang mobilitasnya tinggi, perangkat sekelas ponsel pintar (smartphone) bisa dikatakan memberikan fasilitas yang lebih banyak daripada ponsel biasa.

Namun kecenderungan untuk menggunakan ponsel pintar ini 'disalahgunakan' oleh penggunanya hingga membuat mereka kecanduan dan mengabaikan interaksi sosial secara langsung (face-to-face). Bahkan ponsel pintar mungkin tak hanya menimbulkan masalah bagi hubungan seseorang dengan keluarga atau orang-orang tercinta hingga teman-temannya.

Hal ini diamini sebuah studi baru di Inggris yang menunjukkan bahwa ponsel pintar juga bisa menghalangi seseorang bertemu teman-teman baru atau mempertahkan pertemanannya.

Bahkan ponsel yang diletakkan di atas meja sekalipun dapat memberikan efek negatif bagi pemiliknya yang tengah melakukan perbincangan secara langsung dengan seseorang.

Kesimpulan tersebut diperoleh setelah peneliti melakukan dua percobaan. Pada percobaan pertama, ponsel diletakkan di sebuah meja dimana dua orang mahasiswa tengah berbicara satu sama lain selama 10 menit.

Ternyata keduanya mengaku kurang akrab dan dilaporkan memiliki kualitas hubungan yang lebih rendah dibandingkan dua orang yang ngobrol dalam sebuah ruangan tanpa terganggu adanya ponsel.

Pada percobaan kedua peneliti meminta 18 pasang orang dewasa muda untuk melakukan perbincangan kasual dan 18 pasang orang yang duduk terpisah tapi mendiskusikan topik serius. Separuh partisipan membawa ponsel selama 10 menit sedangkan sisanya tidak membawa ponsel.

Dari situ peneliti menemukan bahwa kadar kepercayaan, empati dan kualitas hubungan antarpasangan yang membawa ponsel terbukti lebih rendah dibandingkan pasangan yang tak membawa ponsel. Efeknya akan terlihat semakin kuat ketika keduanya terlibat dalam perbincangan yang lebih mendalam.

"Temuan ini mengindikasikan bahwa orang-orang perlu berpikir masak-masak sebelum akhirnya mengeluarkan ponselnya saat terlibat dalam perbincangan serius. Bahkan mungkin ada biaya sosial (social costs) yang tak mereka duga ketika mengeluarkan ponsel saat ngobrol," ujar peneliti Dr. Andrew Przybylski dari departemen psikologi University of Essex seperti dilansir dari today.com, Senin (8/10/2012).

Przybylski menduga ponsel dapat menarik perhatian seseorang dari interaksi sosialnya serta merusak sejumlah proses interaksi yang terjadi dalam sebuah hubungan seperti kepuasan terhadap perbincangan tertentu.

Uniknya, dari waktu ke waktu, banyak orang yang akhirnya mengaku bersalah karena menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap gadget mereka ketimbang seseorang yang berada tepat di depannya. Tapi bukan berarti hal itu akan mengurangi tingkat 'kecanduan' mereka terhadap ponsel pintar.

Molor Sampai Siang? Bisa Jadi itu Gangguan Tidur



Sebagian orang mungkin merasa kesusahan bangun tidur tepat waktu karena di malam hari mereka kesulitan untuk tidur hingga larut malam. Hati-hati, bisa jadi ini pertanda munculnya gangguan tidur yang disebut Delayed Sleep Phase Disorder (DSPD).

DSPD adalah gangguan tidur yang seringkali disalahartikan dengan insomnia. Penderita DSPD rutin mengalami susah tidur tapi sekali mereka tertidur maka durasinya akan melebihi jam tidur biasa lalu terbangun di siang hari atau mendekati sore hari. Sebaliknya, pasien insomnia terkadang susah tertidur, sering terbangun atau bangun terlalu cepat (bisa juga kombinasi ketiganya).

Selain itu, pasien insomnia jarang bisa tidur semalam suntuk, bahkan mungkin di hari libur. Tapi penderita DSPD bisa tidur semalaman dan jarang bisa terbangun tepat waktu di pagi hari.

Mungkin kebanyakan orang merasa normal jika mereka begadang untuk bersosialisasi atau bekerja lalu keesokan harinya mereka bisa memuas-muaskan diri untuk tidur, tapi penderita DSPD juga cenderung kesulitan untuk kembali ke jadwal tidur-bangun 'normal' meski telah berulang kali mencobanya.

Agar bisa tertidur, penderita DSPS pun harus berbaring di ranjang selama berjam-jam dulu. Sayangnya sekali bisa tertidur maka secara alami mereka akan 'kebablasan' dan bangun kesiangan.

Secara keseluruhan, DSPD adalah akibat dari siklus tidur yang tertunda. Jam biologis seharusnya mengatur kapan seseorang harus tidur, bangun, merasa lapar dan kapan sejumlah hormon harus dilepaskan dari tubuh. Namun pada penderita DSPS, jam biologisnya datang belakangan alias terlambat sehingga mereka sering tidur larut malam tapi bangun kesiangan.

DSPD paling sering ditemukan pada remaja tapi kondisi ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Pasalnya, saat masih kecil mereka harus tidur sejak jam 8-9 malam tapi memasuki usia remaja, secara alami jam tidurnya berubah menjadi jam 11 malam atau tengah malam.

Tidur larut malam itulah yang memotong durasi tidur yang dibutuhkan remaja (9-10 jam) sehingga ketika mereka tidur larut malam, paginya mereka akan sulit bangun, merasa kurang tidur dan kelelahan sepanjang hari. Tapi kondisi ini hanya terjadi pada remaja tertentu.

Meski begitu jika perubahan jam biologis ini menimbulkan masalah terkait fungsi tubuh seseorang dalam aktivitas hariannya, bisa jadi hal itu merupakan gejala dari DSPD dan harus segera diberi pengobatan. Berikut tiga metode pengobatan utama untuk DSPD seperti halnya dikutip dari huffingtonpost, Senin (8/10/2012):

1. Chronotherapy atau mengatur ulang jam biologis pasien
Pasien akan diminta tidur (dan bangun) 2-3 jam setiap harinya hingga mencapai jam tidur normal dan lama-kelamaan waktu bangunnya akan menyesuaikan dengan jam bangun tidur normal.

Meski sangat efektif, metode ini dikatakan kurang praktis. Pasalnya metode ini mengharuskan pasien menghabiskan waktu di siang hari untuk tidur dan terbangun semalaman. Selama masa pengobatan, seluruh aktivitas di siang hari, jumlah cahaya yang masuk dan suara-suara bising juga harus dibatasi agar pasien agar bisa tertidur.

2. Terapi cahaya terang di pagi hari
Metode ini membutuhkan kotak cahaya yang sangat terang atau sinar matahari. Tapi untuk memperoleh keterangan cahaya yang tepat, penderita harus berkonsultasi dengan pakar tidur terlebih dulu karena jika menggunakan keterangan cahaya di waktu yang kurang tepat maka dikhawatirkan akan memperburuk kondisi DSPD-nya.

Bahkan terapi ini juga bisa memperburuk kondisi penderita beberapa gangguan psikiatri lainnya.

3. Melatonin
Hormon alami yang dibuat oleh kelenjar pineal ini lebih efektif jika diterapkan pada penderita DSPD ketimbang insomnia. Suplemen melatonin juga dijual bebas di toko makanan sehat dan toko obat. Meski begitu pada sejumlah produk daftar dosis dan komposisinya terkadang kurang akurat sehingga penderita disarankan hanya mengonsumsi merek suplemen yang terpercaya.

Suplemen melatonin juga tetap perlu diwaspadai karena menimbulkan sejumlah efek samping seperti mudah ngantuk di siang hari, mudah bingung, nyeri perut, mimpi buruk, tidur sambil berjalan dan pening. Suplemen ini juga memberikan interaksi negatif terhadap sejumlah obat-obatan seperti untuk diabetes, immunosuppressant, pil pengendali kelahiran dan obat pengencer darah.

Kendati sangat efektif, penderita masih perlu mencari bantuan pakar tidur untuk mengetahui dosis melatonin yang tepat untuk dikonsumsi dan kapan saja suplemen ini harus diminum. Dosis kecil (0,5 miligram) biasanya diberikan lebih awal di malam hari untuk membantu mengembalikan jam biologis secara perlahan hingga lama-kelamaan penderita bisa tidur dan bangun tepat waktu.