Wednesday, August 3, 2011

HTC ChaCha, Memang Ponselnya Facebooker




Nama ChaCha memang terdengar agak berbeda dengan ponsel besutan HTC lainnya. Terdengar lebih 'ringan' dibanding Sensation, Desire, terlebih lagi Wildfire. Pun nama tersebut ternyata selaras dengan konsep yang ditawarkan.

Desain Unik

Seperti pada ponsel HTC lainnya, ChaCha pun ternyata memiliki finishing cukup baik. Ponsel yang digunakan detikINET memiliki warna putih, dengan perpaduan warna silver yang melekat pada bagian bodi yang berbahan metal. Terasa kokoh, dan perpaduan warnanya terkesan elegan.

Ponsel ini juga memiliki bentuk yang berbeda dari produk sejenis, bodinya sedikit melengkung dengan sudut lekukan tepat di bawah perbatasan keyboard dan layar. Lalu apa dampaknya?

Desain seperti ini ternyata bukan ditujukan sebagai pemanis tampilan, tapi demi kenyamanan penggunanya ketika mengetik. Sebab, layar yang sedikit melengkung ke depan jadi lebih enak dipandang saat mengetik, jemari pun bisa dengan bebas menekan setiap tombol.





Di bawah layar terdapat touchpad standar pada ponsel Android, home, menu, back dan search. Sedangkan tombol volume terletak di bagian kiri, tombol power di bagian atas, dan tombol kamera terletak di bagian bawah di antara tombol keyboard lainnya.

Keyboard nan Nyaman

Sekilas HTC ChaCha memiliki tombol qwerty yang tidak berbeda dengan ponsel sejenisnya, tapi setelah dijajal berbeda. Ponsel ini sedikit lebih nyaman ketimbang BlackBerry Onyx atau pun Nokia E72.





Hal itu disebabkan jarak tiap tombol keyboard yang lebih renggang, sehingga sangat mudah digunakan. Ditambah lagi, ponsel ini juga memiliki tombol empat arah panah seperti di komputer.

Selain digunakan untuk mengetik seperti biasa, tombol keyboard HTC ChaCha juga memiliki berbagai shortcut, terlebih lagi jika sudah masuk aplikasi Facebook. Bicara mengenai Facebook, ponsel ini pastinya bisa memanjakan Facebooker lantaran memiliki tombol akses khusus ke situs jejaring sosial tersebut.





Tak Sekadar Tombol 'Jalan Pintas'

Ketika pertama kali dipamerkan pada ajang Mobile World Congres (MWC) 2011 Februari silam, banyak yang menganggap tombol tersebut hanya sekadar jalan pintas, alias shortcut khusus yang merujuk langsung ke aplikasi Facebook.

Ternyata dugaan tersebut salah. Tombol Facebook pada HTC ChaCha memiliki fungsi yang lebih banyak, misalnya untuk berbagi konten.

Tombol Facebook pada HTC ChaCha akan berkedip ketika pengguna membuka sebuah konten yang bisa di-share pada Facebook. Misalnya ketika membuka laman situs, mendengarkan musik, atau membuka foto. Semua bisa diunggah ke Facebook dengan satu tombol.





Selain itu tombol ini masih memiliki beragam fungsi lainnya seperti, update status dengan sekali tekan tombol. Lalu pengguna bisa check-in dengan menekan tombol lebih lama. Menariknya, User Interface (UI) untuk Facebook ini telah dipermak oleh HTC. Meski ujung-ujungnya juga bermuara pada aplikasi Facebook bawaan Android.

Aktifitas ber-Facebook-ria pun dimanjakan dengan UI chatting yang tidak biasa. HTC membuatkan widget khusus agar tampilan Facebook Chat lebih menarik seperti pada BBM, WhatsApp, dan aplikasi instant messenger pada umumnnya.

Performa Baterai, Kamera, dan Dapur Pacu

HTC ChaCha memiliki baterai berkapasitas 1250mAh, terbilang kecil memang namun cukup mampu bertahan sekitar 8-10 jam dalam kondisi selalu online dalam jaringan 3G.

Untuk kamera, HTC ChaCha dibekali lensa sebesar 5 megapixel yang mampu menangkap gambar diam pada resolusi 2592 x 1944 pixels dan video 720x480 pixels. Ouw yah, ponsel ini juga dilengkapi kamera depan, namun jangan mengharapkan fungsinya sebaik kamera utama.





Namun yang menarik dari kamera ini adalah, disediakannya beragam opsi untuk menggunakan efek gambar. Pengguna juga bisa menyesuaikan tingkat cahaya, touch focus, hingga tingkat ISO yang diinginkan. Jika belum cukup puas, tinggal unduh beragam aplikasi tambahan yang mampu memaksimalkannya.

Sedangkan untuk kemampuan dapur pacu memang tak banyak yang bisa diharapkan pada ponsel ini. Prosesor 800Mhz yang diusungnya tak mampu untuk memutar video beresolusi 720 pixel dengan baik.

Namun untuk mengelola beberapa aplikasi sekaligus seperti membuka browser, Facebook, Twitter, email, di saat yang bersamaan ponsel ini sama sekali tidak terasa melambat. Masih cukup responsif.

Kesimpulannya, HTC ChaCha memang tidak dirancang untuk para pengguna yang mementingkan performa ponsel, melainkan bagi mereka yang gemar mengakses jejaring sosial seperti Facebook.

Tapi di luar fungsinya sebagai 'ponsel Facebook' HTC ChaCha tetap bisa digunakan seperti ponsel Android lainnya. Menyenangkan untuk berselancar di internet, mudah mengakses email, dan beberapa fungsi menarik lainnya





Kelebihan:

+ Nyaman digunakan
+ Bentuk kokoh
+ Tombol Facebook

Kekurangan:
- Performa standar
- Kapasitas baterai dan memori kecil

Spesifikasi:
- Prosesor 800Mhz
- Sistem operasi: Android 2.3
- Memori: ROM 512 RAM 512
- Kamera: 5 MP, 2592 x 1944 pixels, autofocus, LED flash
- Layar: 2,6 inchi, 480 x 320 pixel capacitive touchscreen
- Konektifitas: HSDPA, Wifi, Blutooth 3.0, GPS

Kisaran harga: Rp 2,9 juta

Diet Berlebihan Memaksa Otak Memakan Sel-selnya Sendiri




Terlalu ketat melakukan diet hingga tubuh merasa kelaparan sebaiknya tidak dilakukan. Karena ilmuwan memperingatkan diet yang berlebihan bisa membuat sel-sel otak memakan dirinya sendiri.

Para ilmuwan menuturkan orang yang terlalu berjuang menurunkan berat badan hingga membuat dirinya kekurangan gizi bisa menyebabkan sel-sel otak memakan dirinya sendiri karena adanya dorongan rasa lapar yang kuat.

Hal ini karena tubuh merespons dengan memproduksi asam lemak yang nantinya memicu sinyal lapar di otak dan meningkatkan dorongan bagi seseorang untuk makan.

Dalam studi tersebut diketahui bahwa otak sama seperti bagian tubuh lain, sel-sel otak akan mulai memakan dirinya sendiri sebagai sumber energi terakhir untuk menangkal rasa lapar yang timbul. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dari Albert Einstein College of Medicine di Yeshiva University, New York.

Studi ini dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan tikus. Proses sel-sel otak yang makan dirinya sendiri ini disebut dengan autophagy, yang dilakukan untuk mencegah kenaikan rasa lapar yang dialami akibat melakukan diet terlalu ketat.

"Ini merupakan hal yang penting bahwa setiap sel bisa menyerahkan komponennya untuk menjaga proses yang ada," ujar ketua peneliti Dr Rajat Singh, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (3/8/2011).

Selain itu perempuan yang melakukan diet terlalu ketat juga bisa mempengaruhi kesuburan yang nantinya membuat ia sulit untuk memiliki anak, akibat terganggunya siklus menstruasi dan pelepasan sel telur.

Dampak lain yang ditimbulkan adalah tidak mendapatkan nutrisi yang cukup bagi tubuh untuk berfungsi dengan baik yang nantinya bisa menyebabkan masalah seperti sistem kekebalan dan fungsi kognitif yang menurun, kecemasan, depresi serta mudah terkena penyakit.

Tanda-tanda Bayi Harus Dibawa ke Dokter




Setiap orangtua selalu berusaha menjaga bayinya agar sehat, namun kadang kondisi demam dan infeksi tidak dapat dihindarkan. Tidak perlu panik ketika bayi Anda sakit, pahamilah kapan bayi sakit perlu diperiksakan ke dokter.

Saat bayi menangis, bahkan orangtua yang memiliki banyak pengalaman pun tetap sulit membedakan kerewelan normal atau bayi menangis karena sakit. Inilah saatnya untuk menghubungi dokter untuk mengetahui apakah bayi memerlukan penangan darurat atau tidak seperti yang dikutip dari MayoClinic, Rabu (3/8/2011).

Jika mengarah pada gejala penyakit yang memerlukan penanganan serius, setidaknya tidak terlambat untuk mendapatkan penanganan dari dokter. Tanda dan gejala yang perlu diperhatikan pada bayi, antara lain:

1. Penurunan nafsu makan
Jika bayi mengalami penurunan nafsu makan selama beberapa hari dan semakin parah, maka periksakanlah ke dokter.

2. Perubahan suasana hati
Jika bayi lesu, selama beberapa hari dan semakin memburuk, maka periksakanlah ke dokter.

3. Kemerahan pada daerah pusar dan daerah kemaluan
Jika pada daerah pusar dan kemaluan bayi kemerahan atau bahkan mengeluarkan cairan atau berdarah, segera periksakan ke dokter.

4. Demam
Demam ringan pada bayi memang sering terjadi dan biasanya tidak berbahaya, namun sebaiknya suhu tubuh bayi tetap dipantau. Jika bayi Anda lebih muda dari usia 3 bulan, hubungi dokter untuk demam apapun. Jika bayi Anda usia 3 bulan atau lebih dan memiliki suhu mulut lebih rendah dari 102 F (38,9 C), kondisikan bayi untuk banyak istirahat dan banyak asupan cairan.

Hubungi dokter jika bayi Anda tampak sangat mudah marah, lesu atau tidak nyaman. Jika bayi Anda memiliki suhu mulut dari 102 F (38,9 C) atau lebih tinggi, berikan bayi Anda asetaminofen (Tylenol atau yang lain). Hubungi dokter jika demam tidak turun atau berlangsung lebih lama dari satu hari.

5. Diare
Jika feses (kotoran) bayi sangat encer atau berair, maka periksakanlah ke dokter.

6. Muntah
Sesekali muntah masih normal, tetapi jika bayi sampai memuntahkan sebagian besar pemberian makanan dan minuman atau muntah banyak setelah menyusui, segera periksakanlah ke dokter.

7. Dehidrasi
Jika bayi tidak mengompol selama 6 jam atau bayi menangis tanpa mengeluarkan air mata dan kondisi rongga mulutnya kering (seperti tidak ada air minum), segera periksakanlah ke dokter.

8. Sembelit
Jika bayi Anda buang air besar lebih sedikit dari biasanya selama beberapa hari, maka periksakan ke dokter.

9. Pilek
Jika bayi pilek hingga mengganggu pernapasannya dan berlangsung lebih dari dua minggu, atau disertai dengan batuk parah, maka segera periksakan ke dokter.

10. Telinga bermasalah
Jika bayi tidak memiliki respon normal terhadap suara atau memiliki cairan mengalir dari telinganya, segera periksakanlah ke dokter.

11. Ruam
Jika ruam mencakup area yang luas, terutama jika ruam disertai dengan demam, maka segera periksakanlah ke dokter.

12. Keluar lendir dari mata
Jika satu atau kedua mata kemerahan dan berlendir, segera periksakanlah ke dokter.

Tidak ada salahnya untuk selalu membawa bayi Anda check up ke dokter, saat check up setidaknya akan diketahui kondisi kesehatan bayi dan saat ada kelainan akan dapat ditangani sedini mungkin.