Ada kalanya tubuh terbangun di pagi hari namun mendapati badan masih belum begitufresh seolah kurang tidur, padahal jam tidur sudah normal. Apabila mengalami hal ini, bisa jadi semalam mengalami gangguan tidur namun tak disadari. Untuk mendeteksinya, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan.
Meskipun jumlah jam tidur cukup, badan akan tetap terasa pegal dan lemas keesokan harinya apabila tidurnya terganggu. Sayangnya gangguan ini sering sulit diketahui karena ketika tidur tubuh berada dalam keadaan tidak sadar. Apabila sering dialami, waspadai produktifitas dapat terganggu.
Seperti dilansir MSN.com, Senin (24/9/2012) berikut adalah 7 tanda adanya gangguan tidur yang tak disadari:
1. Bangun dengan rasa tidak enak di mulut
Gejala mulut terasa tak enak di pagi hari bisa menjadi pertanda penyakitgastroesophageal reflux (GERD). Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 25 persen orang yang memiliki kualitas tidur yang buruk ternyata mengalami GERD. Tetapi karena gejalanya kurang jelas, gangguan ini tidak disadari.
Refluks atau kenaikan asam lambung menyebabkan sebagian tubuh terbangun walau tanpa gejala sakit maag. Hasilnya adalah rasa gelisah, tidur tidak nyenyak, tapi gangguan pencernaan telah hilang ketika bangun. Kondisi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh maag dan pola makan yang buruk.
2. Sering terbangun untuk buang air kecil
Nokturia adalah sebutan dari gangguan terbangun di tengah malam karena adanya keinginan buang air kecil.National Sleep Foundation memperkirakan sebanyak 65 persen orang dewasa kurang tidur gara-gara sering buang air kecil di malam hari.
Biasanya tubuh memiliki proses alami menampung urin saat tidur sehingga tubuh bisa tidur 6 - 8 jam tanpa terbangun. Namun seiring bertambahnya usia, tubuh jadi kurang mampu menahan cairan untuk waktu yang lama karena menurunnya hormon antidiuretik.
Untuk mengatasinya, hindari minum cairan setidaknya 3 jam sebelum tidur. Hindari juga makanan yang mengandung banyak air seperti sup atau buah. Kurangi konsumsi kopi, teh dan alkohol sebab kandungan asam di dalamnya dapat mengiritasi kandung kemih.
3. Rahang atau gigi beradu
Gigi bergemeretak saat tidur disebut juga dengan bruxisme dan merupakan aktifitas yang tak disadari. Para ahli memperkirakan terdapat 5 persen orang yang menyadari gangguan bruxismenya karena pasangan memberitahu atau dokter gigi mendeteksi adanya keausan pada gigi. Mengatupkan rahang adalah bentuk lain dari bruxisme dan lebih sulit dideteksi. Tanda-tandanya adalah terbangun dengan rasa sakit atau kaku pada leher.
Bruxisme akan menegangkan otot-otot rahang sehingga mengganggu proses relaksasi yang diperlukan agar tidur dapat nyenyak. Jika mengalaminya, periksalah ke dokter gigi untuk mencari penyebab dan mencari solusinya.
4. Kasur dan selimut berantakan
Tempat tidur berantakan saat terbangun bisa disebabkan karena gerakan yang tak teratur saat tidur. Hal ini menandakan adanya sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrom. Sampai kini, dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan gangguan tidur ini. Yang jelas, gangguan ini berhubungan dengan kurangnya tidur yang nyenyak.
Konsultasikan ke dokter untuk mendiskusikan gejala dan mendapat diagnosis. Beberapa penyakit lain bisa memicu gangguan ini, misalnya diabetes, arthritis, neuropati perifer, anemia, penyakit tiroid dan masalah ginjal. Cobalah banyak mengkonsumsi zat besi dan vitamin B. Kedua zat ini diketahui berkaitan denganrestless leg syndrom.
5. Mulut kering atau napas bau
Jika menjumpai mulut yang bau saat bangun tidur, cobalah cari adanya air liur di bantal atau di sudut mulut. Hal ini dapat terjadi karena tubuh bernapas lewat mulut dan mendengkur. Akibatnya, tubuh tidak mendapat udara yang cukup agar dapat rileks. Mendengkur parah disertai terengah-engah atau mendengus dapat mengindikasikan adanya gangguan pernapasan saat tidur.
Untuk mengatasinya, berlatihlah bernapas lewat hidung. Kebanyakan orang cenderung mendengkur dan bernapas melalui mulut ketika tidur telentang. Gunakan bantal untuk menopang salah satu sisi tubuh atau gunakan trik bola tenis, yaitu meletakkan bola tenis di saku belakang celana piyama agar tubuh tidur miring tanpa disadari.
6. Merasa lelah dan sakit tenggorokan atau leher
Gejala ini merupakan pertanda adanya gangguan pernapasan yang disebut obstructive sleep apnea. Pada gangguan ini, pernapasan berhenti selama interval kurang dari 10 detik. Para ahli memperkirakan 87 persen penderita gangguan ini tidak menyadari kelainannya.
Obstructive sleep apnea menyebabkan tenggorokan menutup dan memangkas aliran udara sehingga oksigen yang masuk kurang tercukupi. Akibatnya, kandungan oksigen dalam darah menurun. Ketika otak tidak mendapat cukup oksigen, maka tubuh akan terbangun dengan gelisah.
Kenaikan berat badan merupakan faktor utama pemicu gangguan ini. Jika mengalami gangguan ini, temuiotolaryngologist yang akan memeriksa hidung, mulut dan tenggorokan untuk melihat apakah ada yang mengganggu pernapasan dan cara mengatasinya.
7. Cukup tidur tapi masih mengantuk
Ini merupakan gejala gangguan ritme sirkadian atau jam biologis. Penyebabnya adalah pola tidur tidak teratur, begadang di bawah cahaya lampu yang terang, bekerja dengan jadwal shift, menggunakan komputer dan perangkat lain di tempat tidur, serta terpapar cahaya saat tidur.
Cobalah untuk tidur teratur sesuai jadwal yang sama sepanjang minggu. Sebisa mungkin, hindari menatap layar peralatan elektronik minimal 1 jam sebelum tidur. Jangan membaca menggunakan lampu yang terang menjelang tidur. Jangan lupa matikan lampu kamar saat tidur.
No comments:
Post a Comment