Wednesday, September 26, 2012
Konsumsi Susu Indonesia Lebih Rendah dari Malaysia dan Filipina
Susu merupakan salah satu minuman yang mengandung banyak zat gizi serta bermanfaat bagi tubuh. Namun sayangnya konsumsi susu di Indonesia masih sangat rendah, bahkan lebih kecil dibanding Malaysia dan Filipina.
Data menunjukkan konsumsi di Indonesia memang mengalami peningkatan, seperti pada tahun 2010 konsumsi susu sebanyak 11,95 liter per tahun meningkat pada tahun 2011 jadi 12,85 liter per tahun.
Namun kondisi ini masih kalah dibanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Berikut ini urutan negara dengan konsumsi susu tertinggi pada tahun 2011 yaitu:
1. Malaysia sebanyak 50,9 liter per tahun.
2. India sebanyak 47,1 liter per tahun.
3. Singapura sebanyak 44,5 liter per tahun.
4. Thailand sebanyak 33,7 liter per tahun.
5. Vietnam sebanyak 14,3 liter per tahun.
6. Filipina sebanyak 13,7 liter per tahun.
7. Indonesia sebanyak 12,85 liter per tahun.
"Habit (kebiasaan) masyarakat Indonesia untuk minum susu sudah terputus sejak Belanda, dan pemerintah hanya pandai kampanye tapi tidak bisa eksekusinya," ujar ahli nutrisi Emilia E Achmadi, MS, RD dalam acara Rayakan World School Milk Day untuk Perbaikan Gizi Anak di SDN01 Menteng, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Kepedulian akan pentingnya susu menjadi bagian dari pola makan sehat sehari-hari masih perlu terus dilakukan. Terlebih masih adanya sentimen negatif mengenai susu yang kadang hanya sebatas mitos.
Asupan protein, kalsium dan vitamin B2 yang didapat melalui susu merupakan nutrisi yang sangat penting untuk status asupan gizi dan kesehatan yang secara langsung mempengaruhi taraf kehidupan manusia.
Emilia menuturkan dengan memberikan asupan nutrisi yang akurat maka kecerdasan anak akan menajdi optimal. Kandungan asam omega 3, vitamin B kompleks, zat besi dan gula yang menjadi bahan baku utama untuk meningkatkan fungsi saraf.
"Asupan protein yang kurang bisa membuat anak menjadi susah untuk konsentrasi atau nilainya tidak naik-naik, karena vitamin B kompleks dalam susu baik untuk pola pikir dan mengoptimumkan fungsi saraf," pungkas Emilia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment